Cara Mengatasi Serat Kayu yang Berdiri pada Furniture
Menciptakan furniture yang terlihat sempurna dan menarik tentu bukanlah tugas yang sepele. Banyak proses yang harus dilalui, mulai dari produksi yang panjang dan kompleks, terutama saat menggunakan bahan dasar kayu yang memiliki berbagai serat.
Proses ini umumnya mencakup tahap pemilihan bahan, pengamplasan, perakitan, hingga pengecatan. Saat mencapai tahap finishing, kita seringkali menjumpai beberapa area pada permukaan furniture yang terasa kasar saat disentuh.
Fenomena ini sering disebut sebagai “serat kayu yang berdiri” dalam istilah produksi. Apa yang bisa menjadi penyebabnya?
Hal ini biasanya terjadi ketika serat kayu terangkat kembali setelah permukaan kayu dilapisi dengan cairan kimia yang biasanya digunakan dalam finishing. Selain itu, jika kayu sudah terpapar kelembapan, ini juga dapat memicu serat kayu untuk berdiri.
Tentu saja, situasi ini sangat mengecewakan karena memerlukan perbaikan, yang akan menambah biaya produksi. Namun, masalah ini dapat diminimalisir jika kita memahami penyebabnya. Kemunculan serat kayu tersebut tidak lepas dari jenis kayu yang digunakan, karena setiap jenis kayu memiliki karakteristik yang unik dan berbeda. Faktor lain yang dapat menyebabkan munculnya serat kayu adalah kombinasi grit yang tidak tepat.
Penggunaan kombinasi grit yang kurang sesuai, seperti lompatan grit yang terlalu besar, akan mengakibatkan pemotongan serat kayu yang kurang optimal.
Sebagai contoh, pada proses pengamplasan awal menggunakan grit 100 dengan kedalaman kikis 0.4 mm, jika diakhiri dengan grit 180 yang hanya memiliki kedalaman kikis 0.1 mm, maka serat kayu yang dihasilkan dari grit 100 yang lebih kasar tidak dapat sepenuhnya dihilangkan oleh grit 180.
Lalu, apa solusi untuk mengatasi serat kayu yang berdiri?
Diperlukan perubahan dalam kombinasi grit sehingga lompatan antar grit tidak terlalu jauh, misalnya dimulai dari #100, #120, hingga #180. Penting juga untuk memperhatikan kecepatan pengamplasan, terutama jika menggunakan mesin; kecepatan pemotongan yang cukup tinggi diperlukan dalam proses pengamplasan awal, khususnya untuk kayu yang lebih keras (hardwood).
Sekilas tentang IFFINA 2024
IFFINA hadir sebagai sebuah platform menyeluruh untuk industri furnitur dan kerajinan. Di tahun ini, IFFINA akan bekerja sama dengan interzum SEA untuk menghadirkan teknologi terbaru dalam produksi furnitur, kerajinan kayu, dan desain di wilayah Asia Tenggara. Kolaborasi ini akan berfokus pada aspek keberlanjutan, selaras dengan tema pameran. Dalam penyelenggaraan tahun lalu, tercatat lebih dari 10.000 click here pengunjung dari 41 negara yang menghadiri IFFINA. Pengunjung tersebut terdistribusi ke dalam beberapa kategori: Trade Buyers (38%), Pengadaan (26%), Desainer/Arsitek (21%), dan sisanya terdiri dari Proyek dan Retailers. Di sisi lain, kategori produk yang paling diminati adalah Furnitur (46%), Penyediaan (22%), dan Kerajinan (13%), diikuti oleh Dekorasi Rumah & Aksesoris. Transaksi yang terjadi di tempat serta pesanan lanjutan pada IFFINA 2023 diperkirakan mencapai US$200 juta, yang memberikan kontribusi pada ekspor Indonesia ke pasar internasional.